Inovasi dan kolaborasi merupakan kunci sukses Universitas Bina Nusantara dalam menghasilkan lulusan berkualitas. Dua hal ini menjadi landasan utama bagi perguruan tinggi untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Menurut Prof. Dr. Jony Oktavian Haryanto, Rektor Universitas Bina Nusantara, inovasi dan kolaborasi menjadi faktor penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di perguruan tinggi. “Kami terus mendorong dosen dan mahasiswa untuk berinovasi dalam pembelajaran dan penelitian, serta menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk menghasilkan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja,” ujar Prof. Jony.
Salah satu bentuk inovasi yang dilakukan oleh Universitas Bina Nusantara adalah pengembangan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja. Hal ini dilakukan dengan melibatkan para praktisi dan ahli industri dalam proses pengembangan kurikulum. Menurut Dr. Ir. Bambang Riyanto Trilaksono, Dekan Fakultas Teknik Universitas Bina Nusantara, kolaborasi dengan industri sangat penting untuk memastikan lulusan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri. “Kami terus berkolaborasi dengan berbagai perusahaan untuk memastikan bahwa lulusan kami siap untuk bekerja di dunia industri yang terus berkembang,” kata Dr. Bambang.
Selain itu, inovasi juga dilakukan dalam bentuk penelitian yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Prof. Dr. Maria Indrawan, Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Nusantara, mengatakan bahwa penelitian yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa harus dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. “Kami terus mendorong dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Prof. Maria.
Dengan terus menerapkan inovasi dan kolaborasi, Universitas Bina Nusantara yakin dapat terus menghasilkan lulusan berkualitas yang siap bersaing di era globalisasi ini. “Kami percaya bahwa inovasi dan kolaborasi adalah kunci sukses bagi kami dalam mencetak lulusan yang dapat memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara,” tutup Prof. Jony.
